Selasa, 07 Juni 2016

MIKROPIPET



BAB I
PENDAHULUAN
A.           LATAR BELAKANG
Secara umum, pipet digunakan untuk mengambil atau memindahkan suatu larutan
sesuai ukuran yang dikehendaki. Dan dalam bidang biotek, para peneliti lebih sering
menggunakan mikropipet. Istilah mikropipet digunakan karena pipet tersebut
digunakan untuk memipet cairan berukuran kurang lebih atau sama dengan 1000 µl (1
ml). Sedangkan pipet untuk ukuran lebih dari 1 ml dikenal dengan istilah makropipet
(Sumber : http://biotektanaman.wordpress.com/2009/08/25/bagaimana-menggunakan-
mikropipet-yang-benar/ ). Dalam bidang genetika, pengukuran analitik memiliki
peranan yang sangat penting. Tujuan dari pengukuran analitik ini adalah untuk
menentukan nilai sebenarnya dari suatu parameter kuantitas. Pengukuran tersebut
dapat menggunakan metode konvensional maupun modern, baik secara kualitatif
maupun kuantitatif. Dalam hal ini pengukuran menggunakan alat mikropipet. Dalam
setiap pengukuran analitik akan sangat dipengaruhi oleh faktor akurasi dan presisi,
yang dapat memberikan kontribusi terhadap kesalahan pengukuran. Oleh karena itu
untuk menghindari kesalahan pengukuran yang dapat menyebabkan gagal
diperolehnya suatu nilai yang sebenarnya diperlukan suatu uji kelayakan pada
mikropipet (Iqmal, 2008)
B. RUMUSAN MASALAH
1.      Apa definisi dari mikropipet?
2.      Apa saja bagian – bagian dari mikropipet?
3.      Bagaimana cara menggunakan mikropipet?
4.      Apa saja gangguan, penyebab dan penanggulangan dari mikropipet?
C. TUJUAN
1.      Agar kita mengetahui definisi dari mikropipet itu sendiri.
2.      Agar kita mengetahui dan mengerti bagian-bagian apa saja yang terdapat pada mikropipet.
3.      Agar kita bisa mengetahui cara penggunaan mikropipet.
4.      Agar kita mengetahui gangguan, penyebab dan penanggulangan dari mikropipet



BAB II
PEMBAHASAN
A.           Pengertian Mikropipet
Mikropipet merupakan alat yang memungkinkan pengukuran volume secara akurat dalam satuan µl. Mikropipet sangat peka, mahal, dan penting terutama dalam pengerjaan DNA. Alat ini menggunakan pengisapan yang bisa mengatur berapa volume yang ingin diambil. Prinsip awal pembuatan mikropipet ditemukan oleh Warren Gilson dan Henry Lardy, Professor bidang biochemistry di University of Wisconsin-Madison. Pada awalnya, mereka membuat sebuah mesin untuk mengukur berapa volume oksigen yang dibutuhkan saat pertumbuhan suatu sel. Alat ini bekerja dengan menggerakkan piston untuk menjaga tekanan udara konstan saat oksigen digunakan. Tiga hal terpenting yang diperhatikan saat itu adalah, ukuran kecil piston, akurasi pengukuran dan pengaturan (University of Wisconsin, 2013). Ide awal pengukuran mikropipet adalah saat piston digerakkan, maka dia akan mengeluarkan udara dan selanjutnya menarik cairan masuk saat piston digerakkan kearah berlawanan. Maka, mikropipet berawal dari sebuah alat yang dibuat untuk mengukur perubahan kecil jumlah udara menjadi alat yang digunakan untuk memindahkan cairan dalam skala yang sangat kecil. Sekarang mikropipet sangat melekat dengan bidang ilmu bioteknologi dan menjadi ikon dari biologi molekular (University of Wisconsin. 2013).
B.            Jenis-Jenis Mikropipet
Mikropipet adalah alat untuk memindahkan cairan yang bervolume cukup kecil, biasanya kurang dari 1000 µl. Banyak pilihan kapasitas dalam mikropipet, misalnya mikropipet yang dapat diatur volume pengambilannya (adjustable volume pipette) antara 1µl sampai 20 µl, atau mikropipet yang tidak bisa diatur volumenya, hanya tersedia satu pilihan volume (fixed volume pipette) misalnya mikropipet 5 µl. dalam penggunaannya, mikropipet memerlukan tip
Mikropipet berdasarkan volumenya terdiri atas tiga jenis yang umum digunakan yaitu P20, P200, dan P1000. Setiap ukuran yang berbeda dirancang untuk mengukur cairan dalam rentang volume yang berbeda. Mikropipet P20 dapat mengukur volume dalam kisaran 0,02 dan 0,7 ons (0,5 dan 20 mililiter) sedangkan P200 dapat mengukur volume antara 0,7 dan 6,8 ons (20 dan 200 mililiter). P1000 Mikropipet adalah Mikropipet yang tersedia lebih besar dan  biasanya digunakan untuk mengukur cairan dengan volume di kisaran antara 3,4 dan 33,8 ons (100 mililiter dan 1.000).
Jenis – jenis mikropipet, yaitu :
mikro-macam.jpg
1.      Mikropipet P1000
digunakan untuk memipet cairan berukuran lebih dari 200 ul sampai 1000 ul.
2.      Mikropipet P200
Digunakan untuk volume cairan antara 21 ul sampai 200 ul.
3.      Mikropipet P20
P20 digunakan untuk volume dibawah 20 ul.
Mikro pipette digunakan untuk memindahkan secara akurat suatu larutan/cairan dalam volume kecil. Pipet biasa seperti pipet gelas tidak memiliki keakuratan pada volume kurang dari 1 mililiter (1 ml), sedangkan mikropipet memiliki keakuratan dan ketepatan padavolumekurangdari1mililiter(1ml).
Dalam menggunakan mikropipet, yang perlu diperhatikan adalah volume cairan yang akan dipindahkan. Ada beberapa jenis mikropipet berdasarkan volumenya, jenis mikropipet yang sering digunakan memiliki kisaran 10-100 mikro liter (μl) dan 100-1000 mikro liter (μl). Pada penggunaanya, biasanya dilakukan kombinasi pemakaian kedua jenis mikropipet ini, misalnya untuk memindahkan 1030 μl cairan, maka digunakan pipet jenis pertama untuk memindahkan 30 μl dan pipet jenis kedua untuk memindahkan cairan sebanyak 1000 μl. Pemilihan jenis pipet yang tepat ini penting untuk menghemat waktu.
C.           Bagian – bagian mikropipet
mikro-part.jpg
a)      Automatic  pipettor
Berfungsi untuk memompa cairan yang akan dipindahkan dengan volume yan telah di set.
b)      Pipette tips
Merupakan pasangan mikropipet yang berfungsi untuk menampung cairan yang dipompa.
D.           Cara menggunakan mikropipet
Tentunya cara penggunaan mikropipet tergantung dari tipe/ jenis mikropipet itu sendiri, akan tetapi secara umum penggunaan mikropipet sebagai berikut:
ü  Atur volume
Pegang mikropipet dengan genggaman menyerupai petinju (seperti mau meninju orang), dengan ibu jari berada di bagian pengatur volume.
ü  Pasang mikro tip (disposable tip)
Tambahkan tip pada ujung pipet dengan cara menekan tip yang berada dalam kotak tip. Lihat dan pelajari kekuatan tekanan dengan cara melihat ujung tip.
ü  Tekan tombol sampai batas yang pertama
Untuk memipet larutan, pengaturan berada di tombol bagian atas. Tekanlah tombol sampai berhenti secara alami. Sebagai contoh dengan menggunakan P20, jarak tekanan untuk memipet 2 ul larutan akan lebih dekat dibanding memipet 20 ul. Jadi singkatnya Masukkan tip ke dalam cairan
ü  Ambil sampel yang akan dipindahkan
untuk menggunakan mikropipet yaitu: tekan tombol sampai berhenti, tahan, masukkan ujung tip (kira-kira 2 mm) ke dalam larutan yang akan diambil, dan lepaskan tekanan secara perlahan. Hal ini penting, terlebih untuk mengambil larutan yang memiliki tingkat kekentalan (viscosity) tinggi
ü  Keluarkan sampel secara perlahan
Setelah itu, masukkan larutan yang telah diambil ke dalam wadah yang baru. Perlahan tekanlah tombol untuk mengeluarkan larutan dari pipet. Setelah semua larutan keluar, epaskanlah tekanan perlahan. Untuk memipet larutan yang sangat sedikit (kurang dari 10 ul atau  kurang dari satu tetes), maka tempelkanlah terlebih dahulu ujung tip pada dinding wadah yang baru.
ü  Buang mikrotip
Setelah semua selesai, lepaskan tip dari mikropipet dengan cara menekan tombol pembuang (yang berada di bagian belakang), dan buang pada wadah khusus sampah tip. Perlu diingat, gantilah tip jika menyentuh benda-benda lain sebelum memipet cairan yang dimaksud.
Agar penggunaan mikropipet optimal, ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti :
·         Konsisten SPEED dan kelancaran saat tekan dan lepaskan tombolnya.
·         Konsisten tekanan pada plunger pada pertama
·         Konsisten dan cukup saat memasukkan tip ke dalam cairan
·         Posisi tip pada cairan “posisinya hampir vertical”  dari pipet.
·         Menghindari semua gelembung udara.
·         Tidak pernah melakukan pada SIDE pipet atau pipet membalikkan jika cairan di ujung.
Beberapa hal yang perlu dihindari antara lain:
·         Jangan mennggunakan pipet tanpa tip di ujungnya. Larutan tidak boleh masuk ke dalam pipet, karena bisa menyebabkan kontaminasi.
·         Jangan memutar volume atau menggunakan pipet melebihi ukuran maksimalnya. Hal ini akan menyebabkan ketidakakuratan ukuran, bahkan merusak pipet.
·         Saat mengambil tip, janagn menekan terlalu keras dan berulang-ulang. Juga janagn terlalu lemah, karena tip bisa jatuh.
·         Ketika menekan tombol pipet, jangan menekan melebihi penghentian normalnya, karena akan menyebabkan larutan yang diambil berlebihan.
·         Ketika mengambil larutan, jangan melepas tombol penekan secara tiba-tiba. Hal ini akan menyebabkan larutan masuk ke dalam pipet, dan ketidakakuratan ukuran. Lepaslah tombol penekan secara perlahan dan terkontrol.
·         Ketika mengambil larutan, jangan angkat pipet sebelum seluruh larutan masuk ke dalam tip. Jika mengambil larutan yang banyak, pastikan ujung tip masih terendam dalam larutan.
·         Selama ada larutan dalam tip di ujung pipet, jangan taruh pipet seenaknya. Karena larutan bisa masuk ke dalam pipet dan menyebabkan kontaminasi.
E.            Kalibrasi mikropipet
Kalibrasi mikropipet dianjurkan dengan menggunakan aquabidest. Kalibrasi dilakukan untuk mengetahui nilai ketepatan dan penyimpangan. Lakukan kalibrasi secara rutin minimal setahun sekali. Kalibrasi akan menjamin akurasi dan presisi.
·         Akurasi artinya kedekatan volume yang di keluarkan terhadap volume yang diset di pipet. Akurasi ini ditunjukkan dari angka rata-rata eror, penyimpangan pengukuran berulang-ulang terhadap volume yang diset.
·         Sedangkan presisi adalah reprodusibiliti pengukuran individual untuk volume yang sama. Presisi ditunjukkan oleh standar deviasi (SD).
·         Akurasi relative secara umum adalah 1% atau kurang, sedang presisi kurang dari 0,5 % kecuali digunakan volume terkecil yang dianjurkan dari model.
F.            Perawatan mikropipet
ü  Mengecek secara rutin kondisi pipet. Periksa apakah ada bagian yang rusak, retak atau ada komponen yang hilang.
ü  Membersihkan pipet setiap sesudah dan sebelum pemakaian dengan alcohol atau cairan khusus pembersih pipet.
ü  Mensterilkan komponen pipet yang dapat disterilkan.
ü  Jika terdapat kerusakan atau kelainan dan kejanggalan segera periksa kondisi pipet anda ke manufacturer atau agen penjualnya.
G.             Gangguan dari mikropipet
No
Gangguan
Kemungkinan penyebab
Penanggulangan
1.
Tip bocor
ü  Tip jelek
ü  Posisi tip tidak kencang atau tidak pas
ü  Gunakan tip kualitas tinggi
ü  Tip dikencangkan dengan kuat(searah jarum jam )
2.
Pengisapan lambat/ volume terisap sebagian
ü  Saluran tangkai pipet tersumbat
ü  Pipet dibersihkan
3.
Volume rendah
ü  Tangkai tip longgar
ü  Pipet terkontaminasi
ü  Memipet larutan yang tidak mengandung air
ü  Putar dengan kuat
ü  Pipet dibersihkan
ü  Pipet dikalibrasi
4.
Volume tinggi
ü  Tombol bagian atas sewaktu pemipetan ditekan sampai kebawah atau akhir.
ü  Penggunaan pipet sesuai prosedur pemipetan.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9AbokaORwdsOlPJmIaC8yr6i5iXgQyUvmzAzOdRCtUG1F1NfVxwTCvfILgnxoWM_7DR8YWfKvWl0mJ4Q2gfuzmJ9yDbGZnDOhF_NlDLTVsKKAvaArHkn2FItaflkvfAJ9ZXvDusAighnz/s320/range+volume+pipet.jpg


Perhatikan range volume pipet yang akan digunakan. Setiap pipet memiliki range volume tertentu. Maka jangan sampai salah memilih pipet, karena produsen tidak menjamin akurasi pemipetan jika dilakukan di luar jangkauan yang sudah mereka tentukan.
          Selain itu jika volume yang kita kehendaki cocok dengan dua range volume pipet, maka pilihlah yang mendekati volume maksimalnya. Contoh, jika kita ingin memipet sebanyak 1.9 uL, bisa menggunakan pipet dengan range volume 1-10 uL atau 0.2-2 uL. Namun sebaiknya gunakan pipet dengan range 0.2-2 Ul

H.           Gunakan Tip Pipet yang Baik
Sekilas nampak semua tip pipet sama saja, namun tidak semua tip cocok untuk semua pipet. Oleh karena itu pemilihan tip sangat menentukan akurasi pemipetan. Ada baiknya menggunakan tip dengan brand yang sama dengan pipet. Namun jika ingin menggunakan brand lain, maka harus memperhatikan hal-hal berikut ini:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYxAusDDihDct91KLJ2kG6srGRSQPANGfG1bbk_Jxjd8SZDxPrfnK1Bpx0NLHu05A8ditB4f4TF20yJS6YM5HmIedDi2v7KOVgaSe8WE_VxE1YM1Dhv27DDBvuVoXqJtxRoDHx51DQpgeT/s320/tip+pipet+baik.jpg

Gunakan Tips dengan Kualitas Baik
·                     Tip harus bersih dan bebas dari partikel debu
·                     Bentuk bagian kerah (yang menempel ke pipet) dan ujung tip harus benar-benar halus dan rapi
·                     Transparan/tembus cahya
·                     Tahan terhadap bahan-bahan kimia
·                     Adanya keterangan nomor identifikasi, nomor batch dan sertifikat mutu merupakan hal penting untuk menjamin kualitas tip
·                     Pilih kemasan yang sesuai, ada yang dikemas secara bulk, ada yang sudah berjejer rapi di dalam rak, ada yang sudah disterilisasi, dll.
I.              Cara Memasang Tip yang Benar
Bagaimana cara Anda memasang tip pada pipet? Pipet diketuk-ketukkan dengan kuat ke dalam tip? Tip dikencangkan menggunakan tangan? Atau bagaimana? Ternyata cara yang benar adalah dengan memasukkan ujung pipet ke dalam tip (tidak terlalu kencang), kemudian pipet diputar untuk memperkuat posisi tip pada pipet. Khusus untuk pipet multichannel, cukup dengan digoyang sambil ditekan ke kiri dan kanan.
J.             Mode Pemipetan: Forward atau Reverse
Saat Ada menekan plunger pipet, maka Anda akan menemukan posisi plunger berhenti. Jika plungerterus ditekan, maka ia akan berhenti lagi pada posisi kedua. Nah, bagaimana cara pemipetan yang benar? Apakah plunger pipet ditekan hingga posisi berhenti pertama atau kedua?
Ada dua cara pemipetan, yaitu Forward Mode dan Reverse Mode. Berikut ini ilustrasi kedua proses tersebut:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYU9AQFsZ2DnViyueHEHqFc8Jtz6BeyoiBP5XiCUMUpjLCu2rOrWqNM_Npn_lhXcjUUWQJrnzJW3pmplzw-ZqXyzQOunBLqVS4521AJTZbKaLaFOxCK_5hXmTjaq7eutxL1umfSOOuUcNi/s320/metode+forward.jpg
Cara Pemipetan Mode Forward (image from Gilson Guide to Pipetting)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj80FCQmixFb4nAmTnZiOHmRfMRMqMzq9PwRhACMWmQIFNLI-qZtbeYRoGC85LrPhK0dqiHPqyQzALNdHivZLs062xLjee6FtfPOd3TnQ9J3aMRLwXa0Gwlf3MkPBzHDyorAWUjCVPUGR1z/s320/metode+forward+1.jpg


Cara Pemipetan Mode Reverse (image from Gilson Guide to Pipetting)
Umumnya pipet jenis air-displacement menggunakan Forward Mode ketika melakukan kalibrasi, sehingga metode inilah yang harus kita gunakan. Mode Reverse dapat digunakan ketika menggunakan pipet jenis air-displacement untuk memipet cairan yang kental atau mudah menguap. Sementara itu pipet positive-displacement hanya menggunakan mode Forward saja.
K.           Hati-hati dengan Kontaminasi
Kontaminasi pada Pemipetan (image from Gilson Guide to Pipetting)
Ada beberapa jenis kontaminasi, kenapa bisa sampai terjadi dan bagaimana cara mencegahnya?
·                     Kontaminasi Pipet-ke-Sampel. Penyebab: Menggunakan tip atau pipet yang sudah terkontaminasi.Pencegahan: Bersihkan dan sterilkan bagian pipet yang kontak dengan sampel. Gunakan tips steril, dan ganti tip setiap berganti sampel.
·                     Kontaminasi Sampel-ke-Pipet. Penyebab: Sampel atau aerosol dari sampel kontak dan memasuki bagian pipet. Pencegahan: Jangan terlalu memiringkan pipet, simpan selalu pipet secara vertikal, sedot cairan dengan perlahan dan gunakan filter tip atau gunakan pipet positive-displacement.
·                     Kontaminasi Sampel-ke-Sampel (sample carryover). Penyebab: Menggunakan tip bekas untuk sampel yang berbeda. Pencegahan: Ganti tip setiap  berganti sampel
10.              Kalibrasi dan Perawatan Rutin
Kalibrasi akan menjamin akurasi. Lakukanlah secara rutin minimal satu satun sekali. Kalibrasi bisa dilakukan sendiri atau dengan memanfaatkan jasa laboratorium kalibrasi yang sudah terakreditasi. Jangan lupa untuk melakukan hal-hal berikut ini:
·                     Mengecek secara rutin kondisi pipet, periksa apakah ada bagian yang rusak, retak atau ada komponen yang hilang.
·                     Membersihkan pipet setiap sebelum dan sesudah pemakaian dengan alkohol atau cairan khusus pembersih pipet.
·                     Mensterilkan komponen-komponen pipet yang dapat disterilkan (dengan autoclave atau penyinaran UV)
·                     Jika terdapat kerusakan atau kelainan dan kejanggalan, segera periksakan kondisi pipet Anda ke Distributor atau agen penjualnya.
Berikut ini saya uraian lengkapnya :
Tahap 1 : Atur volume dengan cara memutar knop pengatur volume, saya contohkan begini...
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTySpxp_XRJ169dtQTn2UbyntSoIMtvNJlTXf_XIH83zIBWHKHuS4OioFGXxOVBEgxlruJ6tlkgnNgyl0et7v7IajhWviufceDsrM6lM4cUc0CaEk1Or0HzpE6DFlXg09kQTSFaaLrTlRd/s400/mikro-3cr.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMMA7tRNn-xyJgL7u5EJv1GUrWEK4UYSK09VJMllOHu3YxRx0jBRF6QL7l56cGvsRDsIrsibluLff9Mo2tfhCJuICuctR9TYOwZIAye0XfMK5ajaNBeD7s2EsLea_jpBBvA86U6srdtziA/s1600/mikro-tip3.jpg

Tahap 2 : Pasanglah tip disposable yang telah tertata pada wadah dengan cara menancapkan ujung mikropipet seperti gambar di samping kanan.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8IuTWZm-LoC2TNq7b3yufE_fLaQO52EScy7eUgp_hcpEGCQ3AsJZ9z0chZc70W2sJ1Rb152YdRw85a2zAHhEhSrzgCPgmOHQ15DWVAbgq2Nb8FYuHogdovYDpib1sS9Mcdz8u1MLdQpbi/s200/mikro-tekan.jpg
Tahap 3 : Tekan penyedot pipet sampai pada batas pertama.



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkJrEXZNzYZw3fJhAJFkMNxRQuODZ_NLWkMQXnISHdp0M_e1ALCOV9AWgG_kBfYtoBwL6AwVQ7EFFfS4ZHZclsjeckIjb8FBc5gkRb23YLZv2UqMkhEPK1qbXAzCnpO_8l2abUK3DECXgb/s1600/mikro-benamkan.jpg


Tahap 4 : Benamkan tip kedalam cairan yang akan dipindahkan.                                                        

Tahap 5 : Pengambilan sampel
Untuk mengambil sampel ke dalam tip, jagalah tekanan balik berjalan secara perlahan dan halus sampai penuh ke posisi sebelum penyedotan. Jangan birakan penyedot bergerak cepat dan tiba-tiba. Biarkan tip tetap dibawah permukaan sampel selama pengambilan.

Tahap 6 : Berhenti sesaat
* Tunggu sesaat untuk memastikan seluruh sampel yang disedot sudah mengisi tip.
* Tunggu lebih lama lagi untuk pengambilan volume yang lebih besar.
* Tunggu lebih lama untuk sampel yang mempunyai viskositas yang lebih besar.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhz9KdZiGQC6w0P0p42z6dLqnGgkoPmln4qrjGZMzgmF2L0AIElXR10pS-Ss7f95unh9JTPEheKGXPJ9c7YaE_5WgaswuARhEKcrWDFRdMdS1DJMewwjSjMZgoe-QXeGqm61HGR5bQTQ3Kr/s1600/mikro-tisu1.jpg
Cara menghilangkan
cairan menempel
yang benar
 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNrj9AnWhKxjFqOyQU5KmxmHJA4ZCKWQY14KHIBJ7bw_bd7NUJw3H6itkB8J_i7_RsxzGtv5sn3ToWihG15BXUxQayAuTF8R5w36exi5ntXmStq3aoOYCielkd3LH-TX-243BJ8BbMk_GU/s1600/mikro-tisu2.jpg
Cara menghilangkan
 cairan menempel
yang salah
 

Tahap 7 : Penarikan tip dari sampel
Pindahkan tip dari cairan sampel. Perlu diperhatikan : tidak boleh ada cairan tertinggal di bagian luar tip dan lap/usap butiran cairan di luar dengan tissue, tetapi hanya dari bagian samping saja. Jangan sentuhkan tissue pada bagian bawah/ujung tip.

Tahap 8 : Pengeluaran Sampel
Untuk mengeluarkan sampel dari pipet caranya sebagai berikut :
  1. Sentuhkan tip pada dinding wadah penampung sampel.
  2. Tekan penyedot sampai pembatas pertama.
  3. Tahan paling tidak 1 detik, 1-2 detik untuk P-1000, 2-3 detik untuk P-5000 atau lebih lama untuk sampel yang mempunyai viskositas yang lebih tinggi.
  4. Tekan penyedot ke pembatas kedua untuk mengeluarkan sisa-sisa cairan.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpVb2Mz9uPIo7hUfvuWOOHUNxJmItTqNrdUgZfua6ZmbMdW5tlXuPJmiEbK7-JJz8kxqUKZpIcWXaSIxHQNaMOBTHGwgeGxcyJ_BzFchM3NCV2RgBSxAzzPjHlzY-yNqGaJqrJDDGQP5TU/s400/mikro-batas.jpg
Mulai mengeluarkan              Pembatas 1              Pembatas 2
Tahap 9 : Penarikan pipet
Dengan penyedot masih dalam posisi tertekan tarik pipet dari wadah penampung sampel dengan terus menempelkan tip didinding wadah khususnya ketika pemipetan dalam jumlah kecil.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYhr6XB0YXPu-wPBzTktIQ-zA4BBAoQJm411bOdGgirsiTFcalCoNRS4BAr2_q82AOA91Xid-9HLoTUHL_rc80CRxInJ-0nSEv_4LclNGLmZxhve73ioti2n6lUMuAM1cEcDfOjagcZBcW/s1600/mikro-lps.tip.jpg

Tahap 10 : Melepaskan tekanan penyedot
Secara pelan-pelan biarkan penyedot kembalia pada posisi UP. Jangan biarkan tertekan kembali.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjanBLjpd0JcJMkhDptu0wwc_RQwkap0zlw21z56kzoIYW9rqpd78oe4UV53WTKs4LIzEuZNIeV9yk9GNguUDTv27kWqrs29t4huTlbiXQ4YUhVe5gUoTisqT11FfsFKez3oGQfoKkDHyXk/s200/mikro-eject.jpg 
Tahap 11 : Melepas tip
Lepaskan tip dengan cara menekan ejector seperti gambar.

Akurasi dan Presisi
Akurasi maksudnya kedekatan volume yang di keluarkan terhadap volume yang diset di pipet. Akurasi ini ditunjukkan
dari angka rata-rata eror, penyimpangan pengukuran berulang terhadap volume yang diset.
Sedang presisi adalah reprodusibiliti pengukuran individual untuk volume yang sama. Presisi ditunjukkan oleh standar deviasi (SD).
Akurasi relatif secara umum adalah 1% atau kurang, sedang presisi kurang dari 0,5 % kecuali digunakan volume terkecil yang dianjurkan dari model.
Gunakan mikropipet yang sesuai dengan volume yang akan diukur/dipipet. Menggunakan pipet dibawah volume yang dianjurkan akan menghasilkan kesalahan yang lebih besar.

Untuk mendapatkan reprodusibilitas optimal ikuti saran sebagai berikut :
  1. Konsisten dalam KECEPATAN dan KEHALUSAN saat menekan dan melepaskan penyedot.
  2. Tekanan yang konsisten dalam penekanan penyedot pada pembatas pertama.
  3. Kedalaman penyedotan yang cukup dan konsisten.
  4. Posisi pemipetan hampir vertikal.
  5. Jangan sampai ada gelembung udara.
  6. Jangan pernah meninggalkan pipet pada posisi mendatar apalagi terbalik saat tip terisi sampel.
L.            Hal – Hal yang Harus Diperhatikan dalam Penggunaan Mikropipet
·      Jangan menggunakan mikropipet untuk memipet larutan dengan volume
yang berada diluar jangkauannya. Hal ini bisa menyebabkan ketidakakuratan
pengukuran serta bisa merusakkan mesin dalam mikropipet itu sendiri.
· Jangan menggunakan pipet tanpa tips di ujungnya. Larutan tidak boleh masuk
ke dalam pipet, karena bisa menyebabkan kontaminasi.
· Jangan memutar volume atau menggunakan pipet melebihi ukuran
maksimalnya. Hal ini akan menyebabkan ketidakakuratan ukuran, bahkan
merusakkan pipet.
· Saat mengambil tips, jangan menekan terlalu keras dan berulang-ulang. Juga
jangan terlalu lemah, karena tips bisa jatuh.
· Ketika menekan tombol pipet, jangan menekan melebihi penghentian
normalnya, karena akan menyebabkan larutan yang diambil berlebihan.
· Ketika mengambil larutan, jangan melepas tombol penekan secara tiba-tiba.
Hal ini akan menyebabkan larutan masuk ke dalam pipet, dan ketidak akuratan
ukuran. Lepaslah tombol penekan secara perlahan dan terkontrol.
· Ketika mengambil larutan, jangan angkat pipet sebelum seluruh larutan masuk
ke dalam tips. Jika mengambil larutan yang banyak, pastikan ujung tips masih
terendam dalam larutan.
· Selama ada larutan dalam tips di ujung pipet, jangan taruh pipet seenaknya.
Karena larutan bisa masuk ke dalam pipet dan menyebabkan kontaminasi.





BAB III
PENUTUP
A.                KESIMPULAN
Mikropipet (micropipet) adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan cairan dalam jumlah kecil secara akurat. Penggunaan pipet gelas seperti pipet ukur dan pipet gondok tidak mempunyai akurasi yang tinggi untuk volume kurang dari 1 ml. Sehingga pada pemindahan cairan dengan volume kecil kurang dari 1000 microliter, orang cenderung menggunakan mikropipet, biasa juga disebut dengan pipet otomatis.

B.                 SARAN
Sebagai Pratikan yang baik sebaiknya kita memahami dengan benar cara menggunakan mikropipet serta mengetahui metode-metode pelaksaannya dan cara perawatan dari mikropipet tersebut.





























DAFTAR PUSTAKA
Iqmal. 2008. Paper Seri Manajemen Laboratorium. Penerbit UGM : Yogyakarta.
Anonim. 2007. http://www.edvotek.com/636.html. Diakses pada tanggal 13 November
2009.
Anonim.2009.http://biotektanaman.wordpress.com/2009/08/25/bagaimana-
menggunakan-mikropipet-yang-benar/. Diakses pada tanggal 13 November
2009.
Anonim.2007.http://www.streetdirectory.com/travel_guide/119290/science/what_are_mi
cropipettes.html. Diakses pada tanggal 13 November 2009.





1 komentar:

  1. hadeuh tadinya pingin baca ilmunya tetapi malah jadi pusing karena gambar dora emon nya yang bikin jadi tidak fokus..

    BalasHapus