BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Secara umum, pipet digunakan untuk mengambil atau memindahkan suatu larutan
sesuai ukuran
yang dikehendaki. Dan dalam bidang biotek, para peneliti lebih sering
menggunakan
mikropipet. Istilah mikropipet digunakan karena pipet tersebut
digunakan untuk
memipet cairan berukuran kurang lebih atau sama dengan 1000 µl (1
ml). Sedangkan
pipet untuk ukuran lebih dari 1 ml dikenal dengan istilah makropipet
(Sumber :
http://biotektanaman.wordpress.com/2009/08/25/bagaimana-menggunakan-
mikropipet-yang-benar/
). Dalam bidang genetika, pengukuran analitik memiliki
peranan yang
sangat penting. Tujuan dari pengukuran analitik ini adalah untuk
menentukan
nilai sebenarnya dari suatu parameter kuantitas. Pengukuran tersebut
dapat
menggunakan metode konvensional maupun modern, baik secara kualitatif
maupun
kuantitatif. Dalam hal ini pengukuran menggunakan alat mikropipet. Dalam
setiap
pengukuran analitik akan sangat dipengaruhi oleh faktor akurasi dan presisi,
yang dapat
memberikan kontribusi terhadap kesalahan pengukuran. Oleh karena itu
untuk
menghindari kesalahan pengukuran yang dapat menyebabkan gagal
diperolehnya
suatu nilai yang sebenarnya diperlukan suatu uji kelayakan pada
mikropipet
(Iqmal, 2008)
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa
definisi dari mikropipet?
2. Apa
saja bagian – bagian dari mikropipet?
3. Bagaimana
cara menggunakan mikropipet?
4. Apa
saja gangguan, penyebab dan penanggulangan dari mikropipet?
C. TUJUAN
1. Agar
kita mengetahui definisi dari mikropipet itu sendiri.
2. Agar
kita mengetahui dan mengerti bagian-bagian apa saja yang terdapat pada
mikropipet.
3. Agar
kita bisa mengetahui cara penggunaan mikropipet.
4. Agar
kita mengetahui gangguan, penyebab dan penanggulangan dari mikropipet
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Mikropipet
Mikropipet merupakan alat yang memungkinkan pengukuran volume secara akurat
dalam satuan µl. Mikropipet sangat peka, mahal, dan penting terutama dalam
pengerjaan DNA. Alat ini menggunakan pengisapan yang bisa mengatur berapa
volume yang ingin diambil. Prinsip awal pembuatan mikropipet ditemukan oleh
Warren Gilson dan Henry Lardy, Professor bidang biochemistry di University of
Wisconsin-Madison. Pada awalnya, mereka membuat sebuah mesin untuk mengukur
berapa volume oksigen yang dibutuhkan saat pertumbuhan suatu sel. Alat ini
bekerja dengan menggerakkan piston untuk menjaga tekanan udara konstan saat
oksigen digunakan. Tiga hal terpenting yang diperhatikan saat itu adalah,
ukuran kecil piston, akurasi pengukuran dan pengaturan (University of
Wisconsin, 2013). Ide awal pengukuran mikropipet adalah saat piston digerakkan,
maka dia akan mengeluarkan udara dan selanjutnya menarik cairan masuk saat
piston digerakkan kearah berlawanan. Maka, mikropipet berawal dari sebuah alat
yang dibuat untuk mengukur perubahan kecil jumlah udara menjadi alat yang
digunakan untuk memindahkan cairan dalam skala yang sangat kecil. Sekarang
mikropipet sangat melekat dengan bidang ilmu bioteknologi dan menjadi ikon dari
biologi molekular (University of Wisconsin. 2013).
B.
Jenis-Jenis Mikropipet
Mikropipet adalah alat untuk memindahkan cairan yang bervolume cukup kecil,
biasanya kurang dari 1000 µl. Banyak pilihan kapasitas dalam mikropipet,
misalnya mikropipet yang dapat diatur volume pengambilannya (adjustable volume
pipette) antara 1µl sampai 20 µl, atau mikropipet yang tidak bisa diatur
volumenya, hanya tersedia satu pilihan volume (fixed volume pipette) misalnya
mikropipet 5 µl. dalam penggunaannya, mikropipet memerlukan tip
Mikropipet berdasarkan volumenya terdiri atas tiga jenis yang umum
digunakan yaitu P20, P200, dan P1000. Setiap ukuran yang berbeda dirancang
untuk mengukur cairan dalam rentang volume yang berbeda. Mikropipet P20 dapat
mengukur volume dalam kisaran 0,02 dan 0,7 ons (0,5 dan 20 mililiter) sedangkan
P200 dapat mengukur volume antara 0,7 dan 6,8 ons (20 dan 200 mililiter). P1000
Mikropipet adalah Mikropipet yang tersedia lebih besar dan biasanya
digunakan untuk mengukur cairan dengan volume di kisaran antara 3,4 dan 33,8
ons (100 mililiter dan 1.000).
Jenis – jenis mikropipet, yaitu :

1. Mikropipet
P1000
digunakan untuk
memipet cairan berukuran lebih dari 200 ul sampai 1000 ul.
2. Mikropipet
P200
Digunakan untuk
volume cairan antara 21 ul sampai 200 ul.
3. Mikropipet
P20
P20 digunakan untuk
volume dibawah 20 ul.
Mikro pipette digunakan untuk memindahkan secara
akurat suatu larutan/cairan dalam volume kecil. Pipet biasa seperti pipet gelas
tidak memiliki keakuratan pada volume kurang dari 1 mililiter (1 ml), sedangkan
mikropipet memiliki keakuratan dan ketepatan padavolumekurangdari1mililiter(1ml).
Dalam menggunakan mikropipet, yang perlu
diperhatikan adalah volume cairan yang akan dipindahkan. Ada beberapa jenis
mikropipet berdasarkan volumenya, jenis mikropipet yang sering digunakan
memiliki kisaran 10-100 mikro liter (μl) dan 100-1000 mikro liter (μl). Pada
penggunaanya, biasanya dilakukan kombinasi pemakaian kedua jenis mikropipet
ini, misalnya untuk memindahkan 1030 μl cairan, maka digunakan pipet jenis
pertama untuk memindahkan 30 μl dan pipet jenis kedua untuk memindahkan cairan
sebanyak 1000 μl. Pemilihan jenis pipet yang tepat ini penting untuk menghemat
waktu.
C.
Bagian
– bagian mikropipet

a) Automatic pipettor
Berfungsi
untuk memompa cairan yang akan dipindahkan dengan volume yan telah di set.
b) Pipette
tips
Merupakan
pasangan mikropipet yang berfungsi untuk menampung cairan yang dipompa.
D.
Cara
menggunakan mikropipet
Tentunya cara penggunaan mikropipet tergantung dari
tipe/ jenis mikropipet itu sendiri, akan tetapi secara umum penggunaan
mikropipet sebagai berikut:
ü Atur
volume
Pegang
mikropipet dengan genggaman menyerupai petinju (seperti mau meninju orang),
dengan ibu jari berada di bagian pengatur volume.
ü Pasang
mikro tip (disposable tip)
Tambahkan
tip pada ujung pipet dengan cara menekan tip yang berada dalam kotak tip. Lihat
dan pelajari kekuatan tekanan dengan cara melihat ujung tip.
ü Tekan
tombol sampai batas yang pertama
Untuk
memipet larutan, pengaturan berada di tombol bagian atas. Tekanlah tombol
sampai berhenti secara alami. Sebagai contoh dengan menggunakan P20, jarak
tekanan untuk memipet 2 ul larutan akan lebih dekat dibanding memipet 20 ul.
Jadi singkatnya Masukkan tip ke dalam cairan
ü Ambil
sampel yang akan dipindahkan
untuk
menggunakan mikropipet yaitu: tekan tombol sampai berhenti, tahan, masukkan
ujung tip (kira-kira 2 mm) ke dalam larutan yang akan diambil, dan lepaskan
tekanan secara perlahan. Hal ini penting, terlebih untuk mengambil larutan yang
memiliki tingkat kekentalan (viscosity) tinggi
ü Keluarkan
sampel secara perlahan
Setelah
itu, masukkan larutan yang telah diambil ke dalam wadah yang baru. Perlahan
tekanlah tombol untuk mengeluarkan larutan dari pipet. Setelah semua larutan
keluar, epaskanlah tekanan perlahan. Untuk memipet larutan yang sangat sedikit
(kurang dari 10 ul atau kurang dari satu
tetes), maka tempelkanlah terlebih dahulu ujung tip pada dinding wadah yang
baru.
ü Buang
mikrotip
Setelah
semua selesai, lepaskan tip dari mikropipet dengan cara menekan tombol pembuang
(yang berada di bagian belakang), dan buang pada wadah khusus sampah tip. Perlu
diingat, gantilah tip jika menyentuh benda-benda lain sebelum memipet cairan
yang dimaksud.
Agar
penggunaan mikropipet optimal, ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti
:
·
Konsisten SPEED dan
kelancaran saat tekan dan lepaskan tombolnya.
·
Konsisten tekanan pada
plunger pada pertama
·
Konsisten dan cukup
saat memasukkan tip ke dalam cairan
·
Posisi tip pada cairan
“posisinya hampir vertical” dari pipet.
·
Menghindari semua
gelembung udara.
·
Tidak pernah melakukan
pada SIDE pipet atau pipet membalikkan jika cairan di ujung.
Beberapa
hal yang perlu dihindari antara lain:
·
Jangan mennggunakan
pipet tanpa tip di ujungnya. Larutan tidak boleh masuk ke dalam pipet, karena
bisa menyebabkan kontaminasi.
·
Jangan memutar volume
atau menggunakan pipet melebihi ukuran maksimalnya. Hal ini akan menyebabkan
ketidakakuratan ukuran, bahkan merusak pipet.
·
Saat mengambil tip,
janagn menekan terlalu keras dan berulang-ulang. Juga janagn terlalu lemah,
karena tip bisa jatuh.
·
Ketika menekan tombol
pipet, jangan menekan melebihi penghentian normalnya, karena akan menyebabkan
larutan yang diambil berlebihan.
·
Ketika mengambil
larutan, jangan melepas tombol penekan secara tiba-tiba. Hal ini akan
menyebabkan larutan masuk ke dalam pipet, dan ketidakakuratan ukuran. Lepaslah
tombol penekan secara perlahan dan terkontrol.
·
Ketika mengambil
larutan, jangan angkat pipet sebelum seluruh larutan masuk ke dalam tip. Jika
mengambil larutan yang banyak, pastikan ujung tip masih terendam dalam larutan.
·
Selama ada larutan
dalam tip di ujung pipet, jangan taruh pipet seenaknya. Karena larutan bisa
masuk ke dalam pipet dan menyebabkan kontaminasi.
E.
Kalibrasi
mikropipet
Kalibrasi mikropipet dianjurkan
dengan menggunakan aquabidest. Kalibrasi dilakukan untuk mengetahui nilai
ketepatan dan penyimpangan. Lakukan kalibrasi secara rutin minimal setahun
sekali. Kalibrasi akan menjamin akurasi dan presisi.
·
Akurasi artinya
kedekatan volume yang di keluarkan terhadap volume yang diset di pipet. Akurasi
ini ditunjukkan dari angka rata-rata eror, penyimpangan pengukuran
berulang-ulang terhadap volume yang diset.
·
Sedangkan presisi
adalah reprodusibiliti pengukuran individual untuk volume yang sama. Presisi
ditunjukkan oleh standar deviasi (SD).
·
Akurasi relative secara
umum adalah 1% atau kurang, sedang presisi kurang dari 0,5 % kecuali digunakan
volume terkecil yang dianjurkan dari model.
F.
Perawatan
mikropipet
ü Mengecek
secara rutin kondisi pipet. Periksa apakah ada bagian yang rusak, retak atau
ada komponen yang hilang.
ü Membersihkan
pipet setiap sesudah dan sebelum pemakaian dengan alcohol atau cairan khusus
pembersih pipet.
ü Mensterilkan
komponen pipet yang dapat disterilkan.
ü Jika
terdapat kerusakan atau kelainan dan kejanggalan segera periksa kondisi pipet
anda ke manufacturer atau agen penjualnya.
G.
Gangguan dari mikropipet
No
|
Gangguan
|
Kemungkinan penyebab
|
Penanggulangan
|
1.
|
Tip bocor
|
ü Tip
jelek
ü Posisi
tip tidak kencang atau tidak pas
|
ü Gunakan
tip kualitas tinggi
ü Tip
dikencangkan dengan kuat(searah jarum jam )
|
2.
|
Pengisapan lambat/
volume terisap sebagian
|
ü Saluran
tangkai pipet tersumbat
|
ü Pipet
dibersihkan
|
3.
|
Volume rendah
|
ü Tangkai
tip longgar
ü Pipet
terkontaminasi
ü Memipet
larutan yang tidak mengandung air
|
ü Putar
dengan kuat
ü Pipet
dibersihkan
ü Pipet
dikalibrasi
|
4.
|
Volume tinggi
|
ü Tombol
bagian atas sewaktu pemipetan ditekan sampai kebawah atau akhir.
|
ü Penggunaan
pipet sesuai prosedur pemipetan.
|
Perhatikan range volume pipet yang akan digunakan. Setiap pipet memiliki
range volume tertentu. Maka jangan sampai salah memilih pipet, karena produsen
tidak menjamin akurasi pemipetan jika dilakukan di luar jangkauan yang sudah
mereka tentukan.
Selain itu jika volume yang kita kehendaki cocok dengan dua range volume pipet,
maka pilihlah yang mendekati volume maksimalnya. Contoh, jika kita ingin
memipet sebanyak 1.9 uL, bisa menggunakan pipet dengan range volume 1-10 uL
atau 0.2-2 uL. Namun sebaiknya gunakan pipet dengan range 0.2-2 Ul
H.
Gunakan Tip Pipet yang
Baik
Sekilas nampak semua tip pipet sama saja, namun tidak semua tip cocok untuk
semua pipet. Oleh karena itu pemilihan tip sangat menentukan akurasi pemipetan.
Ada baiknya menggunakan tip dengan brand yang sama dengan pipet. Namun jika
ingin menggunakan brand lain, maka harus memperhatikan hal-hal berikut ini:
Gunakan Tips dengan
Kualitas Baik
·
Tip harus bersih dan
bebas dari partikel debu
·
Bentuk bagian kerah
(yang menempel ke pipet) dan ujung tip harus benar-benar halus dan rapi
·
Transparan/tembus
cahya
·
Tahan terhadap
bahan-bahan kimia
·
Adanya keterangan
nomor identifikasi, nomor batch dan sertifikat mutu merupakan hal penting untuk
menjamin kualitas tip
·
Pilih kemasan yang
sesuai, ada yang dikemas secara bulk, ada yang sudah berjejer rapi di dalam
rak, ada yang sudah disterilisasi, dll.
I.
Cara Memasang Tip yang
Benar
Bagaimana cara Anda
memasang tip pada pipet? Pipet diketuk-ketukkan dengan kuat ke dalam tip? Tip
dikencangkan menggunakan tangan? Atau bagaimana? Ternyata cara yang benar
adalah dengan memasukkan ujung pipet ke dalam tip (tidak terlalu kencang),
kemudian pipet diputar untuk memperkuat posisi tip pada pipet. Khusus untuk
pipet multichannel, cukup dengan digoyang sambil ditekan ke kiri dan kanan.
J.
Mode Pemipetan:
Forward atau Reverse
Saat Ada menekan
plunger pipet, maka Anda akan menemukan posisi plunger berhenti.
Jika plungerterus ditekan, maka ia akan berhenti lagi pada posisi
kedua. Nah, bagaimana cara pemipetan yang benar? Apakah plunger pipet
ditekan hingga posisi berhenti pertama atau kedua?
Ada dua cara
pemipetan, yaitu Forward Mode dan Reverse Mode.
Berikut ini ilustrasi kedua proses tersebut:
Cara Pemipetan Mode Forward (image from Gilson Guide to Pipetting)
Cara Pemipetan Mode Reverse (image from Gilson Guide to Pipetting)
Umumnya pipet jenis air-displacement menggunakan Forward Mode ketika melakukan
kalibrasi, sehingga metode inilah yang harus kita gunakan. Mode Reverse dapat
digunakan ketika menggunakan pipet jenis air-displacement untuk memipet cairan
yang kental atau mudah menguap. Sementara itu pipet positive-displacement hanya
menggunakan mode Forward saja.
K.
Hati-hati dengan Kontaminasi
Kontaminasi pada
Pemipetan (image from Gilson Guide to Pipetting)
Ada beberapa jenis
kontaminasi, kenapa bisa sampai terjadi dan bagaimana cara mencegahnya?
·
Kontaminasi
Pipet-ke-Sampel. Penyebab: Menggunakan tip atau pipet yang sudah terkontaminasi.Pencegahan:
Bersihkan dan sterilkan bagian pipet yang kontak dengan sampel. Gunakan tips
steril, dan ganti tip setiap berganti sampel.
·
Kontaminasi
Sampel-ke-Pipet. Penyebab: Sampel atau
aerosol dari sampel kontak dan memasuki bagian pipet. Pencegahan:
Jangan terlalu memiringkan pipet, simpan selalu pipet secara vertikal, sedot
cairan dengan perlahan dan gunakan filter tip atau gunakan pipet
positive-displacement.
·
Kontaminasi
Sampel-ke-Sampel (sample carryover). Penyebab: Menggunakan tip bekas untuk sampel yang
berbeda. Pencegahan: Ganti tip setiap berganti sampel
10.
Kalibrasi dan
Perawatan Rutin
Kalibrasi akan menjamin akurasi. Lakukanlah secara rutin minimal satu satun
sekali. Kalibrasi bisa dilakukan sendiri atau dengan memanfaatkan jasa
laboratorium kalibrasi yang sudah terakreditasi. Jangan lupa untuk melakukan
hal-hal berikut ini:
·
Mengecek secara rutin
kondisi pipet, periksa apakah ada bagian yang rusak, retak atau ada komponen
yang hilang.
·
Membersihkan pipet
setiap sebelum dan sesudah pemakaian dengan alkohol atau cairan khusus
pembersih pipet.
·
Mensterilkan
komponen-komponen pipet yang dapat disterilkan (dengan autoclave atau
penyinaran UV)
·
Jika terdapat
kerusakan atau kelainan dan kejanggalan, segera periksakan kondisi pipet Anda
ke Distributor atau agen penjualnya.
Berikut ini saya uraian lengkapnya :
Tahap 1 : Atur volume dengan cara memutar knop pengatur volume, saya
contohkan begini...
Tahap 2 : Pasanglah tip disposable yang telah tertata pada wadah dengan cara
menancapkan ujung mikropipet seperti gambar di samping kanan.
Tahap 4 : Benamkan tip kedalam cairan yang akan dipindahkan.
Tahap 5 : Pengambilan sampel
Untuk mengambil sampel ke dalam tip,
jagalah tekanan balik berjalan secara perlahan dan halus sampai penuh ke
posisi sebelum penyedotan. Jangan birakan penyedot bergerak cepat dan
tiba-tiba. Biarkan tip tetap dibawah permukaan sampel selama pengambilan.
Tahap 6 : Berhenti sesaat
* Tunggu sesaat untuk memastikan seluruh
sampel yang disedot sudah mengisi tip.
* Tunggu lebih lama lagi untuk
pengambilan volume yang lebih besar.
* Tunggu lebih lama untuk sampel yang
mempunyai viskositas yang lebih besar.
Cara menghilangkan
cairan menempel yang benar |
Cara menghilangkan
cairan menempel yang salah |
Tahap
7 : Penarikan tip dari sampel
Pindahkan tip dari cairan sampel. Perlu diperhatikan
: tidak boleh ada cairan tertinggal di bagian luar tip dan lap/usap butiran
cairan di luar dengan tissue, tetapi hanya dari bagian samping
saja. Jangan sentuhkan tissue pada bagian bawah/ujung tip.
Tahap 8 : Pengeluaran Sampel
Untuk mengeluarkan sampel dari
pipet caranya sebagai berikut :
- Sentuhkan tip pada dinding wadah penampung sampel.
- Tekan penyedot sampai pembatas pertama.
- Tahan paling tidak 1 detik, 1-2 detik untuk P-1000, 2-3 detik untuk P-5000 atau lebih lama untuk sampel yang mempunyai viskositas yang lebih tinggi.
- Tekan penyedot ke pembatas kedua untuk mengeluarkan sisa-sisa cairan.
Tahap 9 : Penarikan pipet
Dengan penyedot masih dalam posisi tertekan
tarik pipet dari wadah penampung sampel dengan terus menempelkan tip didinding
wadah khususnya ketika pemipetan dalam jumlah kecil.
Tahap 10 : Melepaskan tekanan penyedot
Secara pelan-pelan biarkan penyedot
kembalia pada posisi UP. Jangan biarkan tertekan kembali.
Tahap 11 : Melepas tip
Lepaskan tip dengan cara menekan ejector seperti gambar.
Tahap 11 : Melepas tip
Lepaskan tip dengan cara menekan ejector seperti gambar.
Akurasi dan Presisi
Akurasi maksudnya kedekatan volume yang di
keluarkan terhadap volume yang diset di pipet. Akurasi ini ditunjukkan
dari angka rata-rata eror, penyimpangan
pengukuran berulang terhadap volume yang diset.
Sedang presisi adalah reprodusibiliti
pengukuran individual untuk volume yang sama. Presisi ditunjukkan oleh standar
deviasi (SD).
Akurasi relatif secara umum adalah 1%
atau kurang, sedang presisi kurang dari 0,5 % kecuali digunakan volume terkecil
yang dianjurkan dari model.
Gunakan mikropipet yang sesuai dengan
volume yang akan diukur/dipipet. Menggunakan pipet dibawah volume yang
dianjurkan akan menghasilkan kesalahan yang lebih besar.
Untuk mendapatkan reprodusibilitas optimal
ikuti saran sebagai berikut :
- Konsisten dalam KECEPATAN dan KEHALUSAN saat menekan dan melepaskan penyedot.
- Tekanan yang konsisten dalam penekanan penyedot pada pembatas pertama.
- Kedalaman penyedotan yang cukup dan konsisten.
- Posisi pemipetan hampir vertikal.
- Jangan sampai ada gelembung udara.
- Jangan pernah meninggalkan pipet pada posisi mendatar apalagi terbalik saat tip terisi sampel.
L.
Hal – Hal yang Harus Diperhatikan dalam Penggunaan Mikropipet
·
Jangan menggunakan mikropipet
untuk memipet larutan dengan volume
yang berada diluar jangkauannya. Hal ini bisa menyebabkan ketidakakuratan
pengukuran serta bisa merusakkan mesin dalam mikropipet itu sendiri.
· Jangan menggunakan pipet tanpa tips di ujungnya. Larutan tidak boleh masuk
ke dalam pipet, karena bisa menyebabkan kontaminasi.
· Jangan memutar volume atau menggunakan pipet melebihi ukuran
maksimalnya. Hal ini akan menyebabkan ketidakakuratan ukuran, bahkan
merusakkan pipet.
· Saat mengambil tips, jangan menekan terlalu keras dan berulang-ulang. Juga
jangan terlalu lemah, karena tips bisa jatuh.
· Ketika menekan tombol pipet, jangan menekan melebihi penghentian
normalnya, karena akan menyebabkan larutan yang diambil berlebihan.
· Ketika mengambil larutan, jangan melepas tombol penekan secara tiba-tiba.
Hal ini akan menyebabkan larutan masuk ke dalam pipet, dan ketidak akuratan
ukuran. Lepaslah tombol penekan secara perlahan dan terkontrol.
· Ketika mengambil larutan, jangan angkat pipet sebelum seluruh larutan
masuk
ke dalam tips. Jika mengambil larutan yang banyak, pastikan ujung tips
masih
terendam dalam larutan.
· Selama ada larutan dalam tips di ujung pipet, jangan taruh pipet
seenaknya.
Karena larutan bisa masuk ke dalam pipet dan menyebabkan kontaminasi.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Mikropipet (micropipet) adalah suatu
alat yang digunakan untuk memindahkan cairan dalam jumlah kecil secara
akurat. Penggunaan pipet gelas seperti pipet ukur dan pipet gondok tidak
mempunyai akurasi yang tinggi untuk volume kurang dari 1 ml. Sehingga
pada pemindahan cairan dengan volume kecil kurang dari 1000 microliter, orang
cenderung menggunakan mikropipet, biasa juga disebut dengan pipet otomatis.
B.
SARAN
Sebagai Pratikan yang baik sebaiknya kita memahami
dengan benar cara menggunakan mikropipet serta mengetahui metode-metode
pelaksaannya dan cara perawatan dari mikropipet tersebut.
DAFTAR
PUSTAKA
Iqmal. 2008. Paper Seri Manajemen Laboratorium. Penerbit UGM : Yogyakarta.
Anonim. 2007. http://www.edvotek.com/636.html. Diakses pada tanggal 13
November
2009.
Anonim.2009.http://biotektanaman.wordpress.com/2009/08/25/bagaimana-
menggunakan-mikropipet-yang-benar/. Diakses pada tanggal 13 November
2009.
Anonim.2007.http://www.streetdirectory.com/travel_guide/119290/science/what_are_mi
cropipettes.html. Diakses pada tanggal 13 November 2009.












hadeuh tadinya pingin baca ilmunya tetapi malah jadi pusing karena gambar dora emon nya yang bikin jadi tidak fokus..
BalasHapus